Rabu, 08 Desember 2010

KTI D4 KEBIDANAN : STUDI KORELASI ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASAM FOLAT DENGAN PRAKTEK SUPLEMENTASI ASAM FOLAT KEPADA IBU HAMIL

BUTUH KTI D4 KEBIDANAN INI DBAB 1-5 HUB : YUNI 081 225 300 100

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Status gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan (Kusmiyati, dkk. 2008), karena status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya (Paath, dkk. 2005).
Dibandingkan ibu yang tidak hamil kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%. Meskipun asam folat dapat dipenuhi oleh nutrisi seharihari, ibu hamil tetap memerlukan tambahan asam folat. Itulah sebabnya suplementasi asam folat dianjurkan meskipun status gizi ibu hamil tersebut berada pada “jalur hijau” KMS (Kartu Menuju Sehat) ibu hamil (Arisman, 2004). Menurut konsep evidence based bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan risiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida, dan anencepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun yang berisiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta (Kusmiyati dkk, 2008). Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan primer kepada masyarakat, yang mempunyai kedudukan yang penting dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu sudah menjadi suatu kewajiban bidan untuk membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan, memperbaiki diri dan selalu mengembangkan potensi diri (Simatupang, 2008). Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif, salah satunya pegkajian status nutrisi dan hubungannya dengan pertumbuhan janin. Secara konkrit, pengkajian status nutrisi ini diwujudkan dengan pemberian suplemen tablet besi, asam folat, vitamin sesuai dengan kebutuhan (Kusmiyati dkk, 2008). Salah satu tanggung jawab bidan adalah menjaga dan mengembangkan pengetahuan sesuai dengan ilmu perkembangan dan teknologi (Simatupang, 2008). Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka akan mempengaruhi pola pikir dan sikap seseorang sehingga akan menumbuhkan perilaku positif pula termasuk praktek suplementasi asam folat kepada ibu hamil (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada 7 bidan diperoleh gambaran bahwa sebagian besar bidan tersebut belum mengetahui tentang asam folat, kegunaannya, maupun jenis makanan yang mengandung asam folat walaupun obat yang diberikan kepada ibu hamil sudah mengandung asam folat. Bidan-bidan tersebut juga menyangka bahwa suplemen asam folat sama dengan tablet besi. Hal ini akan berbahaya apabila tidak segera ditindaklanjuti.Mengingat pentingnya pengetahuan bidan tentang asam folat dan pemberiansuplemen asam folat kepada ibu hamil maka peneliti tertarik untuk melakukanpenelitian mengenai hubungan antara pengetahuan bidan tentang asam folat
dengan pemberian suplemen asam folat kepada ibu hamil.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah
terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan bidan tentang asam folat dengan
praktek suplementasi asam folat kepada ibu hamil?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan bidan tentang asam
folat dengan praktek suplementasi asam folat kepada ibu hamil.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan bidan tentang asam folat
b. Untuk mengetahui praktek suplementasi asam folat kepada ibu
c. Untuk menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan bidan tentang
asam folat dengan praktek suplementasi asam folat kepada ibu hamil
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis :
1. Manfaat bagi pemerintah
Memberikan informasi kepada pemerintah tentang hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan praktek suplementasi asam folat oleh bidan
dan ada tindak lanjut mengenai hal tersebut.
2. Manfaat bagi bidan
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bidan tentang asam folat.
3. Manfaat bagi peneliti
a. Menambah pengetahuan peneliti tentang asam folat dan memperoleh
informasi tentang hubungan antara pengetahuan bidan tentang asam
folat dengan pemberian suplemen asam folat kepada ibu hamil.
b. Memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut dalam hal praktek
suplementasi pada ibu hamil, khususnya yang dilakukan oleh bidan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2007).
2. Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif
Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan dalam domain kognitif
dibedakan dalam 6 tingkatan, yaitu:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang sudah dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan secara
benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya tentang obyek yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip dan sebagainya.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Download Templates