Selasa, 21 Februari 2012

Tips Sehat : Cara Merawat Telinga


Telinga berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan. Agar kedua fungsi tersebut berjalan, telinga harus dijaga dan dibersihkan dengan baik. 
Apakah membersihkan telinga dengan cotton bud setiap pagi yang selalu kita lakukan selama ini sudah benar dan baik?


Membersihkan telinga dengan cotton bud seringkali menjadi aktifitas pagi setelah mandi yang tidak terlewatkan. Tapi tidak banyak yang tahu, mengorek telinga tidak direkomendasikan oleh dokter spesialis THT. Anjuran ini tentu beralasan, tapi pertama kita perlu tahu, apa sih yang terjadi di dalam telinga kita?




Bentuk telinga kita dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut membuat kotoran, seperti debu ataupun serangga, sulit menembus bagian yang lebih dalam. Tugas menghalau kotoran juga dilakukan kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga. Di sini juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Kita lebih mengenalnya sebagai tai telinga atau congek. serumen inilah yang akan menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.

Banyak yang menganggap bahwa kotoran telinga yang berwarna kuning atau coklat merupakan hasil aktifitas bakteri. Itu merupakan pemahaman yang salah. Di dalam lubang telinga sendiri, mekanisme tubuh sebenarnya mampu membersihkan sendiri lubang telinga yang kotor jika berfungsi dengan baik. Kotoran telinga akan keluar dari lubang telinga dengan sendirinya, dengan dua proses yaitu: setiap kali rahang bergerak untuk berbicara atau mengunyah, dan menguap di udara ketika mencapai luar liang telinga.

Nah, di saat kotoran telinga keluar pada bagian telinga yang terlihat, disitulah bagian yang aman untuk membersihkan kotoran telinga. Pada dasarnya, kehadiran serumen memberikan banyak keuntungan bagi tubuh, dan upaya untuk membersihkan serumen dari lubang telinga akan menimbulkan banyak masalah dan kerusakan pada pendengaran.

Serumen diproduksi pada sepertiga bagian luar lubang telinga, dan secara normal tidak mungkin bergerak masuk ke dalam daerah gendang telinga yang sangat sensitif, kecuali adanya tekanan dari luar. Membersihkan liang telinga dengan cotton bud seringkali justru akan mengakibatkan terdorongnya serumen ke bagian yang lebih dalam yang bukan tempatnya. Jika pengorekan dilakukan terus-menerus, serumen yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat, sehingga pendengaran pun menurun karena gelombang suara tak bisa disalurkan dengan baik.

Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga kita bentuknya bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah dinding telinga kita mudah berdarah, yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.

Bahaya terbesar dari membersihkan serumen dari lubang telinga adalah pecahnya gendang telinga, kemudian munculnya infeksi bakteri yang mematikan pada gendang telinga yang pecah. Seperti yang dijelaskan di atas, serumen tidak diproduksi di daerah dekat gendang telinga. Namun karena banyak orang tidak tahu, mereka berusaha membersihkan telinga sedalam mungkin mendekati gendang telinga.

Jadi bagaimana cara membersihkan telinga yang benar?

Cara yang benar adalah hanya membersihkan telinga luar, yaitu hanya yang terlihat dari luar dengan menggunakan handuk yang dibasahi dengan air hangat, jangan menggunakan cotton bud. Dan pergi ke dokter THT tiap 3 bulan sekali untuk dibersihkan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------->>>>

Serumen adalah hasil dari produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telinga. Dalam keadaan normal serumen terdapat disepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan didaerah ini dan keluar dengan sendirinya dari liang telinga  akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.



SerumenFaktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga menyumbat, antara lain: 1). Dermatitis kronik liang telinga luar 2). Liang telinga sempit 3). Produksi serumen banyak dan kental 4). Adanya benda asing di liang telinga 5). Adanya eksostosis liang telinga 6). Serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga.

Gejala yang timbul akibat sumbatan serumen adalah pendengaran berkurang. Rasa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding liang telinga. Telinga berdengung (tinitus), pusing (vertigo) bila serumen telah menekan membrane timpani, kadang-kadang disertai batuk oleh karena rangsangan nervus vagus melalui cabang aurikuler.

Tatalaksana Serumen plugPenatalaksanaan disesuaikan dengan konsistensi serumen. Jika serumen lembek hanya dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada aplikator. Serumen yang sudah keras dikeluarkan dengan cara dikait dengan alat pengait. Serumen yang terlalu dalam (mendekati membrane timpani), dikeluarkan dengan cara mengirigasi liang telinga.1 Pada serumen yang keras membatu sebelum dikeluarkan harus dilembekkan terlebih dahulu dengan karbol gliserin 10% tiga kali tiga tetes sehari, selama tiga sampai lima hari, setelah itu dikait dengan alat pengait atau diirigasi jika serumen telah terdorong jauh kedalam liang telinga.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Download Templates